Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Pan Cake Terenak Sedunia

Tahukah Anda cara membuat pan cake yang paling enak sedunia? Saya punya resepnya. Tonton video tutorialnya di sini ya.

Cara Kirim Berita Video File Besar ke Redaksi TV

Gambar
ANDA melihat peristiwa menarik tetapi tidak ada wartawan yang datang? Gampang. Anda bisa menjadi wartawan penggantinya! Bila kebetulan Anda membawa handycam atau DSLR, Anda boleh juga menggunakan perangkat tersebut. Berbeda dengan mengirim menggunakan smartphone atau tablet, file video dari handycam berukuran besar karena kualitas videonya jauh lebih bagus. Handycam sekarang hampir semuanya menghasilkan gambar HD quality. File-nya juga sangat besar. Anda perlu sedikit trik untuk mengirimkannya. LANGKAH 1 REKAM FOTO/VIDEONYA Rekam dulu peristiwa itu dengan foto dan video menggunakan kamera handycam atau DSLR. LANGKAH 2 TULIS INFORMASINYA Setelah merekam, tuliskan informasi tentang peristiwa tersebut. Informasi minimal meliputi: WHAT: apa peristiwanya WHO: siapa yang terlibat dalam peristiwa itu WHERE: di mana kejadiannya WHEN: kapan berlangsungnya WHY: bagaimana kejadiannya LANGKAH 3 REKAM WAWANCARANYA Mungkin Anda bisa menyampaikan langsung peristiwa itu sebagaimana seorang reporter

Cara Mengirim Berita Video ke Redaksi TV

Gambar
ANDA melihat peristiwa menarik tetapi tidak ada wartawan yang datang? Gampang. Anda bisa menjadi wartawan penggantinya! Caranya mudah. Lakukan dengan benar sesuatu urutannya. LANGKAH 1 REKAM FOTO/VIDEONYA Rekam dulu peristiwa itu dengan foto dan video menggunakan kamera smartphone atau tablet Anda sebelum peristiwa itu berakhir. Jangan pedulikan apakah gambar Anda bagus atau tidak. Yang penting rekam saja. LANGKAH 2 TULIS INFORMASINYA Setelah merekam, tuliskan informasi tentang peristiwa tersebut. Informasi minimal meliputi: WHAT: apa peritiwanya WHO: siapa yang terlibat dalam peristiwa itu WHERE: di mana kejadiannya WHEN: kapan berlangsungnya WHY: bagaimana kejadiannya LANGKAH 3 REKAM WAWANCARANYA Mungkin Anda bisa menyampaikan langsung peristiwa itu sebagaimana seorang reporter televisi menyampaikan berita. Anda bisa membaca laporan lalu merekamnya. Bila Anda sempat wawancara dengan beberapa orang, rekamlah wawancara tersebut. Jangan lupa, setiap kali ak

Mimpinya Selangit, Beritanya Seuprit

Hari-Hari ini Pada Tahun 1991 (4) Ada dua masalah besar yang saya hadapi pada awal bekerja di kantor Jawa Pos Surabaya. Pertama bagaimana caranya agar bisa bertahan hidup di Surabaya dengan uang terbatas. Kedua bagaimana caranya agar beritanya bisa dimuat. Untuk bisa bertahan dengan dompet tipis, satu-satunya cara adalah mencari yang gratis-gratis. Makan gratis. Tidur gratis. Maklum, selama sebulan bekerja, saya belum gajian. Hanya hidup dari uang penjualan mesin ketik Brother, satu-satunya kekayaan tersisa semasa kuliah yang bisa saya jual. Dari 11 wartawan baru, ada dua orang yang asli Surabaya. Keduanya adalah Yono dan Andung. Yono asli dari Karah. Rumahnya hanya sekitar 800 meter dari kantor Jawa Pos. Andung tinggal di kompleks Kodam Brawijaya, sekitar 3 kilometer dari kantor Jawa Pos. Kebetulan kedua-duanya menawarkan tempat menginap sementara sampai kelak mendapat kos-kosan. Beberapa hari pertama di Surabaya, saya menginap di rumah Yono. Sayangnya, Yono hanya be

Briefing Gagal Gara-Gara Durian

Hari-Hari ini Pada Tahun 1991 (3) Saya terpaksa naik sepeda motor dari Semarang menuju Surabaya gara-gara durian. Seandainya tidak ada ‘’skandal durian’’ itu, tentu saya hanya perlu numpang truk angkutan koran Jawa Pos yang balik dari kantor biro Semarang menuju Surabaya. ‘’Skandal durian’’ itu sendiri terjadi saat saya masih menjalani tes masuk Jawa Pos. Ceritanya, ada beberapa orang pembaca Jawa Pos komplain gara-gara korannya ‘’bau durian’’. Bau durian sebenarnya lebih enak ketimbang bau tinta cetak atau bau kertas koran. Tapi, memang ada juga yang tidak suka sama sekali dengan bau durian. Bahkan ada yang sampai merasa pusing dan mual-mual bila mencium aroma durian. Mungkin pembaca yang komplain itu termasuk jenis ‘’anti bau durian’’. Dia protes karena koran Jawa Pos hari itu beraroma durian. Aroma yang tidak lazim untuk produk koran. Komplain ditindaklanjuti. Manajemen Jawa Pos langsung mencari penyebabnya. Semua sopir angkutan koran dipanggil dan ditanya ap

Habis Mukhlis Terbitlah Santoso

Gambar
Hari-Hari ini Pada Tahun 1991 (2) Aksi menginap gratis di emper ruang perawatan Mas Mukhlis di Rumah Sakit Islam Siti Khodijah, Wonokromo, Surabaya, hari pertama berlangsung lancar. Walau tidak bisa tidur nyenyak, tetap masih lebih enak. Setidaknya tidak menguras isi dompet yang tak seberapa itu. Sekitar pukul 05.00 saya berangkat ke kantor Jawa Pos di Jalan Karah Agung, Ketintang Barat, untuk ikut tes. Saya sengaja berangkat pagi-pagi agar tidak kesiangan tiba di lokasi. Maklum, butuh waktu dua jam untuk berjalan kaki santai dari rumah sakit sampai di kantor Jawa Pos. Sekitar pukul 07.00, saya sudah tiba di kantor Jawa Pos. Suasana kantor masih sepi. Pelamar calon wartawan sepertinya belum berdatangan. Atau memang yang diundang hanya sedikit. Sambil menunggu jadwal tes yang masih dua jam lagi, saya nongkrong di warung makan yang mangkal tak jauh dari kantor Jawa Pos. Waktu dua jam cukup untuk sarapan dan baca-baca koran pagi. Merasa tak tenang di warung, saya

Password ''Mukhlis'' yang Menyelamatkan Tiga Hari

Gambar
Hari ini pada tahun 1991. Pukul 15.00. Saya baru selesai wisuda ketika surat panggilan tes calon wartawan Jawa Pos itu tiba di rumah kos saya di Semarang. Jadwal tes itu ternyata dua hari lagi! Alamak! Bagaimana caranya ke Surabaya? Saya tidak bingung cara menuju Surabaya. Ayah saya asli Pamekasan, Madura. Jadi kota Surabaya sudah sering saya singgahi ketika akan naik ferry menyeberangi Tanjung Perak menuju Bangkalan, Madura. Sedikit-sedikit, saya tahu Surabaya. Paling tidak Pasar Atom, Pasar Turi dan Jembatan Merah. Itulah tempat-tempat yang sering saya singgahi dalam perjalan dari Purwodadi, Grobogan, menuju Pamekasan, Madura. Saya hanya bingung bagaimana cara membeli karcis angkutan ke Surabaya. Maklum, saat wisuda, saya benar-benar dalam posisi ‘’tongpes’’ alias ‘’kantong kempes’’. Situasai keuangan saya memang berbeda 180 derajat dibanding ketika masih kuliah. Saat masih kuliah, saya boleh dibilang mahasiswa ‘’tajir’’. Walau sehari-hari ‘’hanya’’ peda

Menu Buka Puasa Uenak Tenan

Sebentar lagi Anda akan memasuki bulan Ramadan. Ada baiknya, Anda mulai mengoleksi resep-resep mudah dan murah untuk berbuka atau bersahur. Nah, saya punya 1 resep berbuka puasa yang uenaak tenan. Saya comot resepnya dari tayangan UCS TV. Tonton videonya dan praktikkan. Selamat mencoba. https://www.youtube.com/watch?v=wPcBrj0c6oU&feature=youtu.be https://www.youtube.com/watch?v=wPcBrj0c6oU&feature=youtu.be

Jurus I: Tangkap Kodoknya

CITIZENS JOURNALISM ALA DAHLAN ISKAN (1) Jurus dasar jurnalistik ini jumlahnya ada 6. Terus terang saja, ini bukan jurus yang saya temukan. Saya mendapatkan dari Grand Master Jurnalistik Dahlan Iskan, selama bekerja di Jawa Pos (1991 - 2010). Walau saya peroleh saat bekerja di media cetak, ternyata jurus dasar itu juga digunakan di media elektronika dan radio. Sebab, jurus dasar inilah yang digunakan dalam semua jenis reportase. Tidak peduli media cetak, media elektronika maupun media digital. Jurus pertama adalah ''what'' atau ''apa''. Apa peristiwa atau berita yang akan Anda lihat? Apa yang akan Anda laporkan? Pastikan ''apa'' itu kemudian fokuslah untuk mengumpulkan data tentang ''apa'' itu. Dalam konteks citizen journalism, semua peristiwa bisa dibuat laporan atau reportase. Peristiwa kecil yang remeh-temeh atau mungkin hanya Anda yang tertarik hingga peristiwa besar yang menarik perhatian banyak khalayak seperti re

Babak Baru TV Online v TV Teresterial

Gambar
Kehadiran teknologi transmisi data generasi keempat (4G) membuka babak baru dalam persaingan bisnis media televisi. TV teresterial yang saat ini mendominasi media tontonan elektronik akan segera mendapat lawan tangguh: televisi online! Dengan hadirnya teknologi 4G, data video bisa ditransfer dengan kapasitas yang sangat besar dan kecepatan tinggi. Ditambah dengan kehadiran mesin pemutar video yang semakin sempurna seperti IBOLZ menjadikanmenonton televisi melalui jaringan internet jauh lebih menyenangkan dibanding menonton televisi teresterial. Ada beberapa alasan mengapa televisi online akan menjadi ''pesaing'' televisi teresterial. 1. Televisi online bisa terkoneksi dengan media sosial pemirsanya. 2. Televisi online bisa diakses dari seluruh penjuru dunia. 3. Televisi online bisa menyiarkan konten tidak terbatas. 4. Televisi online bisa dioperasikan secara individual. 5. Televisi online bisa mencatat jumlah pemirsanya. Saat ini, teknologi 4G tengah digelar berba