Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Cara Kirim Berita Video File Besar ke Redaksi TV

Gambar
ANDA melihat peristiwa menarik tetapi tidak ada wartawan yang datang? Gampang. Anda bisa menjadi wartawan penggantinya! Bila kebetulan Anda membawa handycam atau DSLR, Anda boleh juga menggunakan perangkat tersebut. Berbeda dengan mengirim menggunakan smartphone atau tablet, file video dari handycam berukuran besar karena kualitas videonya jauh lebih bagus. Handycam sekarang hampir semuanya menghasilkan gambar HD quality. File-nya juga sangat besar. Anda perlu sedikit trik untuk mengirimkannya. LANGKAH 1 REKAM FOTO/VIDEONYA Rekam dulu peristiwa itu dengan foto dan video menggunakan kamera handycam atau DSLR. LANGKAH 2 TULIS INFORMASINYA Setelah merekam, tuliskan informasi tentang peristiwa tersebut. Informasi minimal meliputi: WHAT: apa peristiwanya WHO: siapa yang terlibat dalam peristiwa itu WHERE: di mana kejadiannya WHEN: kapan berlangsungnya WHY: bagaimana kejadiannya LANGKAH 3 REKAM WAWANCARANYA Mungkin Anda bisa menyampaikan langsung peristiwa itu sebagaimana seorang reporter

Cara Mengirim Berita Video ke Redaksi TV

Gambar
ANDA melihat peristiwa menarik tetapi tidak ada wartawan yang datang? Gampang. Anda bisa menjadi wartawan penggantinya! Caranya mudah. Lakukan dengan benar sesuatu urutannya. LANGKAH 1 REKAM FOTO/VIDEONYA Rekam dulu peristiwa itu dengan foto dan video menggunakan kamera smartphone atau tablet Anda sebelum peristiwa itu berakhir. Jangan pedulikan apakah gambar Anda bagus atau tidak. Yang penting rekam saja. LANGKAH 2 TULIS INFORMASINYA Setelah merekam, tuliskan informasi tentang peristiwa tersebut. Informasi minimal meliputi: WHAT: apa peritiwanya WHO: siapa yang terlibat dalam peristiwa itu WHERE: di mana kejadiannya WHEN: kapan berlangsungnya WHY: bagaimana kejadiannya LANGKAH 3 REKAM WAWANCARANYA Mungkin Anda bisa menyampaikan langsung peristiwa itu sebagaimana seorang reporter televisi menyampaikan berita. Anda bisa membaca laporan lalu merekamnya. Bila Anda sempat wawancara dengan beberapa orang, rekamlah wawancara tersebut. Jangan lupa, setiap kali ak

Mimpinya Selangit, Beritanya Seuprit

Hari-Hari ini Pada Tahun 1991 (4) Ada dua masalah besar yang saya hadapi pada awal bekerja di kantor Jawa Pos Surabaya. Pertama bagaimana caranya agar bisa bertahan hidup di Surabaya dengan uang terbatas. Kedua bagaimana caranya agar beritanya bisa dimuat. Untuk bisa bertahan dengan dompet tipis, satu-satunya cara adalah mencari yang gratis-gratis. Makan gratis. Tidur gratis. Maklum, selama sebulan bekerja, saya belum gajian. Hanya hidup dari uang penjualan mesin ketik Brother, satu-satunya kekayaan tersisa semasa kuliah yang bisa saya jual. Dari 11 wartawan baru, ada dua orang yang asli Surabaya. Keduanya adalah Yono dan Andung. Yono asli dari Karah. Rumahnya hanya sekitar 800 meter dari kantor Jawa Pos. Andung tinggal di kompleks Kodam Brawijaya, sekitar 3 kilometer dari kantor Jawa Pos. Kebetulan kedua-duanya menawarkan tempat menginap sementara sampai kelak mendapat kos-kosan. Beberapa hari pertama di Surabaya, saya menginap di rumah Yono. Sayangnya, Yono hanya be

Briefing Gagal Gara-Gara Durian

Hari-Hari ini Pada Tahun 1991 (3) Saya terpaksa naik sepeda motor dari Semarang menuju Surabaya gara-gara durian. Seandainya tidak ada ‘’skandal durian’’ itu, tentu saya hanya perlu numpang truk angkutan koran Jawa Pos yang balik dari kantor biro Semarang menuju Surabaya. ‘’Skandal durian’’ itu sendiri terjadi saat saya masih menjalani tes masuk Jawa Pos. Ceritanya, ada beberapa orang pembaca Jawa Pos komplain gara-gara korannya ‘’bau durian’’. Bau durian sebenarnya lebih enak ketimbang bau tinta cetak atau bau kertas koran. Tapi, memang ada juga yang tidak suka sama sekali dengan bau durian. Bahkan ada yang sampai merasa pusing dan mual-mual bila mencium aroma durian. Mungkin pembaca yang komplain itu termasuk jenis ‘’anti bau durian’’. Dia protes karena koran Jawa Pos hari itu beraroma durian. Aroma yang tidak lazim untuk produk koran. Komplain ditindaklanjuti. Manajemen Jawa Pos langsung mencari penyebabnya. Semua sopir angkutan koran dipanggil dan ditanya ap