Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Jangan Pandang Enteng Gang Tempe

Gambar
Tarjono saat disyuting sebuah stasiun TV, Senin (25/8) Tohir, yang akan naik haji Perputarannya Rp 4 Miliar Per bulan Gang sempit di dekat kantor kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Pusat itu, sungguh padat. Rumah penduduk dengan ukuran kecil dibangun berjejal-jejal. Di sepanjang lorong  terlihat kesibukan warga mengolah kedelai menjadi tempe. Begitulah suasana gang tempe sehari-hari. Siang dan malam, gang tempe tak pernah tidur. Aktivitas produksi dan distribusi silih berganti selama 24 jam. Sebutan gang tempe mulai dikenal sejak dekade 70-an. Saat itulah usaha tempe bermula. Industri rumahan itu diawali beberapa warga pendatang dari Pekalongan, Jawa Tengah. Pada pertengahan tahun 80-an, jumlah pengusaha tempe tradisional di kawasan itu berjumlah sekitar 100 orang. Namun saat ini tinggal separuhnya saja. Sebagian pindah dari gang tempe ke kawasan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, karena penggusuran. Secara bisnis, tempe masih menjadi bidang usaha yang menjanjikan. Karena

Cara Aman Membeli Hewan Qurban

Gambar
Banyak orang yang bertanya setelah saya mengunggah artikel tentang harga paket sapi qurban. Hampir semuanya menanyakan bagaimana spesifikasi sapi qurban yang saya jual. Misalnya, berapa harga per kilogram? Berapa berat per ekor? Sapi dari mana: Madura, Bali atau Bima? Agar Anda tidak bingung, saya akan memberi tips mudah: cara aman membeli hewan qurban. Dengan tips ini, saya berharap Anda bisa lebih mudah dalam mengambil keputusan membeli hewan qurban lebih awal, agar bisa mendapatkan lebih banyak pilihan hewan qurban. Langkah 1: Cari Patokan Harga Dalam artikel sebelumnya, saya pernah menulis bahwa harga seekor kambing qurban sejak zaman Rasulullah Muhammad SAW adalah 1 Dinar. Nilai tukar 1 Dinar setara seekor kambing qurban berkualitas baik itu berarti telah bertahan selama 1.500 tahun! (Baca: http://jokointarto.blogspot.com/2014/08/berapa-harga-wajar-hewan-qurban_18.html ). Dinar dibuat dari emas 22 karat seberat 4,25 gram dengan cetakan berbentuk koin atau men

Dari Dendam Menjadi Juragan

Gambar
KISAH INSPIRATIF HAJI DONI Tak selamanya dendam itu berkonotasi negatif. Setidaknya itulah yang diyakini Haji Doni. Karena dendamnya pada kehidupan masa kecilnya yang miskin, Doni sekarang menjadi pengusaha sapi yang sukses. Untuk melayani kebutuhan hewan qurban tahun 2014, Doni menggemukkan 8.000 ekor sapi! Doni lahir dari keluarga miskin pada tahun 1965. Sejak usia 6 tahun, Doni harus membantu ibunya berjualan nasi uduk keliling kampung, di Tebet, Jakarta Selatan. ‘’Ibu menjual nasi uduk dengan tampah yang ditaruh di kepala karena tidak sanggup menyewa warung,’’ kenang Doni. Suatu ketika, Doni kecil melihat orang yang menjual daging. Keinginannya untuk makan daging tiba-tiba muncul begitu saja. Maka, sambil menenteng bakul berisi lauk nasi uduk, Doni pun bertanya kepada ibunya. ‘’Nyak, mengapa Enyak tidak pernah masak daging sapi? Tiap hari hanya masak ikan asin, gereh dan tempe melulu?’’ tanya Doni dengan polosnya. Mendengar pertanyaan itu, sang ibu tertegun. ‘’Kita tidak sanggu

Corat Coret: Menjual Sapi Qurban Berkualitas

Corat Coret: Menjual Sapi Qurban Berkualitas : Saya (kanan) bersama Haji Doni di showroom sapinya, Jumat (22/8). Tahun ini, saya menjual hewan qurban lagi, setelah hampir 10 tahun...

Corat Coret: Berapa Harga Wajar Hewan Qurban?

Corat Coret: Berapa Harga Wajar Hewan Qurban? : Sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia akan merayakan idul qurban atau yang juga dikenal hari raya haji. Pada perayaaan ini, muslim...

Menjual Sapi Qurban Berkualitas

Gambar
Saya (kanan) bersama Haji Doni di showroom sapinya, Jumat (22/8). Tahun ini, saya menjual hewan qurban lagi, setelah hampir 10 tahun absen. Saya kembali menerjuni bisnis musiman ini setelah bertemu Haji Doni, juragan sapi di show room sapinya, di Depok, Jumat petang (22/8). Saat ini telah tersedia sapi sebanyak 8.000 ekor di kandang Haji Doni di Probolinggo, Ponorogo, Lampung, Cisalak dan Depok. Semua sapi adalah rawatan khusus untuk qurban. Jenisnya bermacam-macam, mulai sapi Madura, Bali, Jawa, Ongole, Black Angus, Simental dan Brahman. Harga sapi qurban terbagi menjadi 4 kategori: MIDDLE Ukuran normal Harga mulai Rp 13.750.000 per ekor MIDDLE UP Ukuran besar Harga mulai Rp 20.000.000 per ekor PREMIUM Ukuran super besar Harga mulai Rp 50.000.000 EKSEKUTIF Ukuran super besar dan istimewa Harga mulai Rp 100.000.000 EKSKLUSIF Tersedia sapi Albino (hanya 5 ekor) Harga mulai Rp 200.000.000 Pengiriman ke seluruh wilayah Jabodetabek.

Berapa Harga Wajar Hewan Qurban?

Gambar
Sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia akan merayakan idul qurban atau yang juga dikenal hari raya haji. Pada perayaaan ini, muslim yang mampu wajib berkurban dengan menyembelih hewan seperti kambing, sapi, kerbau. Seperti biasa, menjelang hari raya qurban, harga kambing, sapi maupun kerbau akan melonjak drastis. Kondisi ini bisa dimaklumi karena permintaan tiba-tiba sangat tinggi, sementara stok hewan tidak bisa mengikuti permintaan. Pertanyaannya, berapakah harga hewan qurban yang wajar? Untuk menjawab ini, saya membuat hitungan dengan patokan harga emas. Mengapa emas? Karena nilai emas terbukti tidak pernah turun. Harga emas sepertinya ‘’selalu naik’’ karena nilai tukar mata uang yang cenderung melemah. Sejatinya ‘’harga’’ emasnya tidak pernah berubah. Pada zaman Rasulullah, harga seekor kambing adalah 1 Dinar. Satuan berat 1 Dinar emas adalah 4,25 gram. Dinar hari ini (19 Agustus 2014) diperdagangkan dengan harga jual Rp 1.920.046.  Maka harga wajar untuk

Selembar Baju Batik Tanda Cinta

Gambar
Baju untuk Abah Dahlan Iskan sedang dijahit. Ada oleh-oleh istimewa yang saya bawa dari desa saat mudik Lebaran di Purwodadi, Jawa Tengah, pekan lalu. Buah tangan itu berupa selembar baju batik karya ibu-ibu buruh tani di dusun Glonggong, Kranggan Harjo, yang kini membuat kelompok usaha bersama (KUB) Batik Sekar Kencono. Oleh-oleh itu saya sebut istimewa, karena dibuat secara istimewa untuk orang yang istimewa pula. Kain batik itu dibuat dengan desain khusus yang cukup rumit desainnya. Warnanya ada enam, sehingga harus dicelup hingga enam kali. Semuanya menggunakan pewarna alami. Untuk membuat kain batik itu, KUB Sekar Kencono mendatangkan pelatih ahli dari Solo. Setelah proses batik selesai, kain berwarna dominan coklat susu itu dijahit oleh penjahit terbaik di dusun Glonggong. Ukuran badannya menggunakan ukuran salah seorang warga desa yang diperkirakan sama dengan ukuran orang istimewa itu. ‘’Warga dusun Glonggong, khususnya ibu-ibu anggota KUB Batik Sekar Kenco

Ketika ‘’Dul’’ Menjadi ‘’Ngik’’

Gambar
Tentara Turki menembahkan meriam tanda dimulainya 1 Ramadan.(Foto: AFP) Ketika masih duduk di sekolah dasar tahun 70-an, duduk di pinggir desa menjadi sebuah kebiasaan menjelang saat berbuka puasa. Dari pinggir sawah itu, saya dan kawan-kawan sepermainan bisa memandang ke arah kota Purwodadi yang berjarak sekitar 5 kilometer. Tentu ada satu hal yang kami tunggu: dul! Ya, setiap sore kami berlama-lama memandang langit di utara untuk melihat kepulan asap putih yang melesat ke atas disusul dengan suara letusan yang menggelegar. ‘’Dul!’’ Itulah letusan peluru meriam yang ditembakkan ke udara dari halaman Masjid Agung Baitul Makmur di samping Pendopo Kabupaten Grobogan. Dul menjadi penanda satu-satunya tanda berbuka puasa di seluruh Kabupaten Grobogan. Setelah terdengar bunyi letusan itu, kami berlari secepat-cepatnya menuju masjid untuk memukul kentongan dan beduk agar seluruh warga desa berbuka puasa. Selama bulan Ramadan, ada dua hari yang diwarnai dengan ‘’dul’’ isti

Gara-Gara Toblerone dan Nutella

Gambar
Bila suka martabak manis atau kue terang bulan, Anda perlu mencoba yang satu ini. Syaratnya: mesti sabar mengantri. Maklum, Anda mungkin mendapat antrean di atas nomor 100! Namanya ‘’Martabak 65A’’. Mangkalnya di Jalan Raya Pecenongan Nomor 65A, Jakarta Pusat. Posisinya persis di depan Hotel Red Top. Di kalangan penggemar martabak di Ibu Kota, nama Martabak 65A ini cukup kesohor. Buktinya, ratusan orang setiap malam rela mengantre hingga dua jam! Kisah mengantre Martabak 65A itu saya dengar dari Pak Yohannes dan Alvin, sahabat saya yang bekerja di perusahaan distribusi rokok Djarum, Selasa siang (5/8). ‘’Setiap saya beli martabak di situ, belum pernah mendapat nomor antrean di bawah 100,’’ kata Pak Yohannes. Penasaran dengan cerita Pak Yohannes, Rabu malam saya sempatkan waktu untuk mampir ke Martabak 65A. Kebetulan sudah bisa pulang pukul 22.00. Tiba di kios Martabak 65A, terlihat sekitar 25 orang yang atre. Setelah memesan menu di konter pemesanan, selanjutnya